sumber http://www.antaranews.com/berita/474936/tiga-rumus-kemenangan-mourinho
Saya tidak beranggapan bahwa segala sesuatunya dapat saja terjadi bagi semua orang. Hanya saja, apakah anda punya motivasi untuk meraih kemenangan
Swansea (ANTARA News) - Tidak ingin terbuai oleh catatan sejarah masa lampau, dan mampu memotivasi pemain untuk meraih kemenangan, serta memotivasi diri sendiri agar menghasilkan "yang terbaik", merupakan tiga rumus kemenangan Jose Mourinho ketika membawa Chelsea melibas Swansea dengan skor 5-0.
Kedua tim bersua dalam duel laga lanjutan Premier League yang dihelat di stadion Liberty pada Sabtu (17/1). Gol-gol The Blues dilesakkan oleh Oscar (1, 26), Diego Costa (20, 34), dan Andre Schuerrle (80).
Ketika Mourinho bersukacita dengan kemenangan, justru manajer Swansea Garry Monk menyebut penampilan anak asuhannya sebagai "mengerikan".
Masa lampau demikian menyisakan catatan perih pedih bagi pelatih kelahiran Setubal, Portugal ini. Sepuluh tahun lalu, Mourinho menelan kekalahan dari Liverpool ketika bertanding di stadion Anfield dalam semi final Piala Eropa 2005.
Manajer yang menjuluki dirinya sebagai The Special One itu kemudian menyebut gol yang dilesakkan oleh Luis Garcia sebagai "gol hantu".
"Anfield stadion yang bersejarah, dan setiap pemain ingin tampil di sana. Saya suka, hanya saja saya punya kenangan pahit. Kalah di ajang semi-final Liga Champions dengan gol yang tidak masuk nalar. Saya tidak akan melupakannya. Kekalahan itu begitu membekas."
Setelah satu dekade, Chelsea begitu tampil digdaya di Liberty Stadium, bahkan Mourinho melukiskan penampilan anak asuhannya sebagai "sempurna".
Apakah ia berpikir bahwa tim asuhannya memiliki segala sesuatunya? "Tidak," jawabnya singkat, sebagaimana dikutip dari laman Guardian. "Saya tidak beranggapan bahwa segala sesuatunya dapat saja terjadi bagi semua orang. Hanya saja, apakah anda punya motivasi untuk meraih kemenangan dalam setiap pertandingan."
Kenangan pahit ketika kalah di Piala Eropa justru memotivasi Mourinho untuk meraih hasil gemilang. Chelsea kini merajai klasemen Premier League dengan mengemas 52 poin atau unggul lima poin dari rival kerasnya, Manchester City.
Mampir ke website http://caracepathamil-tips.com/. Hatur nuhun sudah mampir di artikel Tiga rumus kemenangan Mourinho
Kedua tim bersua dalam duel laga lanjutan Premier League yang dihelat di stadion Liberty pada Sabtu (17/1). Gol-gol The Blues dilesakkan oleh Oscar (1, 26), Diego Costa (20, 34), dan Andre Schuerrle (80).
Ketika Mourinho bersukacita dengan kemenangan, justru manajer Swansea Garry Monk menyebut penampilan anak asuhannya sebagai "mengerikan".
Masa lampau demikian menyisakan catatan perih pedih bagi pelatih kelahiran Setubal, Portugal ini. Sepuluh tahun lalu, Mourinho menelan kekalahan dari Liverpool ketika bertanding di stadion Anfield dalam semi final Piala Eropa 2005.
Manajer yang menjuluki dirinya sebagai The Special One itu kemudian menyebut gol yang dilesakkan oleh Luis Garcia sebagai "gol hantu".
"Anfield stadion yang bersejarah, dan setiap pemain ingin tampil di sana. Saya suka, hanya saja saya punya kenangan pahit. Kalah di ajang semi-final Liga Champions dengan gol yang tidak masuk nalar. Saya tidak akan melupakannya. Kekalahan itu begitu membekas."
Setelah satu dekade, Chelsea begitu tampil digdaya di Liberty Stadium, bahkan Mourinho melukiskan penampilan anak asuhannya sebagai "sempurna".
Apakah ia berpikir bahwa tim asuhannya memiliki segala sesuatunya? "Tidak," jawabnya singkat, sebagaimana dikutip dari laman Guardian. "Saya tidak beranggapan bahwa segala sesuatunya dapat saja terjadi bagi semua orang. Hanya saja, apakah anda punya motivasi untuk meraih kemenangan dalam setiap pertandingan."
Kenangan pahit ketika kalah di Piala Eropa justru memotivasi Mourinho untuk meraih hasil gemilang. Chelsea kini merajai klasemen Premier League dengan mengemas 52 poin atau unggul lima poin dari rival kerasnya, Manchester City.
Penerjemah: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2015
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment